Kanker Menghantui Pengguna Rokok Elektrik


Kanker Menghantui Pengguna Rokok Elektrik
Sumber Google.com
Blogbacamu - Rokok elektrik merupakan salah satu perangkat elektronik yang sistem cara kerjanya memanaskan suatu cairan dengan berbagai macam rasa dan cairan tersebut tetap mengandung nikotin. Jika rokok elektrik ini di isap atau digunakan akan menimbulkan asap seperti rokok biasa pada umumnya.

Menurut yang saya ketahui, rokok memiliki sebuah tangki yang memiliki volume bervariasi, mulai dari 10 ml sampai 30 ml. Tangki tersebut berguna sebagai tempat penyimpanan cairan dan rokok elektrik ini dapat diisi ulang. Pada umumnya rokok dengan tabung berukuran 10 ml dapat diisap atau digunakan sampai 1000 kali, sedangkan untuk yang berukuran 30 ml bisa digunakan atau diisap sampai 2000 kali, sehingga orang menganggap rokok ini menghemat pengeluaran mereka.

Rokok elektrik pertama kali diperkenalkan oleh SBT Co Ltd Cina pada tahun 2003 dan kemudian di ambil ahli dan dikembangkan oleh Ruyan. Dan kemudian perusahaan tersebut mengubah namanya menjadi SBT Ruyan Technology & Development Co Ltd.


Beberapa orang menganggap bahwa rokok elektrik lebih sehat dibandingkan dengan rokok biasa ternyata salah. Mengapa demikian? Rokok ini mengandung zat karsinogenik atau zat penyebab kanker seperti formaldehye dan acetaldehyde.

Zat formaldehye merupakan zat kimia yang ditemukan di dalam bahan bangunan dan balsem cair dan zat ini sangat berbahaya karena dapat menyebabkan anda terkena kanker 10 kali lipat dari pada rokok biasa.

Menurut informasi yang saya dapat bahwa rokok elektrik yang tersebar di Indonesia adalah ilegal dan berbahaya bagi kesehatan anda. Di Indonesia, rokok ini belum disetujui bahkan dilarang untuk di perjual belikan. Beberapa negara seperti Australia, Brazil, dan Hongkong sudah melarang warganya untuk memperdagangkan rokok tersebut. Bahkan Cina pun melarang warganya untuk memperdagangankan rokok tersebut, padahal negara Cina yang menemukan rokok elektrik.

0 Response to "Kanker Menghantui Pengguna Rokok Elektrik"

Posting Komentar

wdcfawqafwef